Pencarian Artikel Kesehatan
Home > Wanita > Perdarahan Rahim Disfungsional
Perdarahan Rahim Disfungsional
Posted on Minggu, 30 Oktober 2011 by admin
DEFINISI
Perdarahan Rahim Disfungsional adalah perdarahan abnormal akibat perubahan hormonal.
Perdarahan rahim disfungsional paling sering terjadi pada awal dan akhir masa reproduktif; 20% kasus terjadi ada gadis remaja dan lebih dari 50% terjadi pada wanita yang berusia diatas 45 tahun. 75% dari perdarahan rahim yang abnormal merupakan perdarahan rahim disfungsional.
PENYEBAB
Perdarahan rahim disfungsional disebabkan oleh adanya kelainan hormon yang mempengaruhi pengendalian sistem reproduksi oleh hipotalamus dan kelenjar hipofisa.
Pada perdarahan rahim disfungsional biasanya kadar estrogen tetap, sehingga terjadi penebalan lapisan rahim. Selanjutnya lapisan rahim dilepaskan secara tidak lengkap dan tidak teratur, menyebabkan perdarahan.
GEJALA
Perdarahan terjadi secara tidak teratur, lama dan kadang sangat banyak. Terjadi secara tidak teratur, lama dan kadang-kadang sangat banyak.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (pemeriksaan panggul).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada usia penderita, keadaan lapisan rahim dan rencana penderita untuk hamil lagi.
Jika lapisan rahim menebal dan mengandung sel-sel abnormal (terutama jika usia penderita lebih dari 35 tahun dan tidak memiliki rencana untuk hamil lagi), seringkali dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), karena sel-sel yang abnormal tersebut bisa berubah menjadi keganasan.
Jika lapisan rahim menebal tetapi sel-selnya normal dan perdarahannya hebat, diberikan pil KB dosis tinggi yang mengandung estrogen dan progestin atau diberikan estrogen intravena (melalui pembuluh darah) yang diikuti dengan pemberian progestin per-oral (melalui mulut). Jika perdarahannya lebih ringan, diberkan pil KB dosis rendah.
Jika pengobatan dengan pil KB atau estrogen tidak berhasil, diberikan progestin per-oral selama 10-14 hari/bulan.
Jika pemberian hormon tidak efektif, maka dilakukan prosedur dilatasi dan kuretase, dimana jaringan dari lapisan rahim dibuang melalui kureetase. Jika penderita masih ingin hamil, untuk merangsang pelepasan sel telur bisa diberikan clomifene
Category Article Info Sehat, Masalah Wanita, Penyakit, Tips, Tips Kesehatan, Tips Sehat, Wanita
Label
- Amenore (1)
- Anak-Anak (24)
- Asam Urat (1)
- Asma (6)
- Autisme (2)
- Batuk (2)
- Broncitis (2)
- Diabetes (3)
- Diare (1)
- Diet (7)
- Gigi (3)
- Ginjal (1)
- Haid (1)
- Hati (1)
- Info Sehat (152)
- Jantung (18)
- Kanker (17)
- Katarak (2)
- Kesehatan (149)
- Kista (1)
- Kulit (2)
- Manfaat (58)
- Masalah Anak (17)
- Masalah Pria (30)
- Masalah Wanita (64)
- Mata (1)
- Payudara (17)
- Penis (1)
- Penyakit (83)
- penyakit Dalam (19)
- Pneumonia (1)
- Pria (29)
- Prospat (5)
- Seks (1)
- Stroke (1)
- Tekanan Darah Tinggi (3)
- Tips (145)
- Tips Kesehatan (158)
- Tips Sehat (164)
- Usus (1)
- Usus Besar (1)
- Wanita (56)
Artikel Terfavorit
-
Miksi adalah proses pengeluaran urine. Urine dari ureter secara konstan masuk ke dalam kandung kemih. Ketika terdapat 200 sampai 300 ml uri...
-
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen: Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul g...
-
DEFINISI Hydrocele adalah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau testes. PENYEBAB Hydrocele bisa ada ketika lahir a...
-
Amankah Makanan yang Kita Santap? Sering kali, banyak di antara kita mengabaikan bahaya dari makanan yang disantap. Namun, setiap tahun, b...
-
DEFINISI Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar). Massa skrotum yang...
-
Hipoglikemia paling sering ditemukan pada penderita diabetes dibandingkan karena penyebab nondiabetes. Faktor pencetus hipoglikemia pada pen...