Pencarian Artikel Kesehatan
Home > Tips Sehat > Tubuh Lebih Tinggi Meningkatkan Resiko Beragam Kanker
Tubuh Lebih Tinggi Meningkatkan Resiko Beragam Kanker
Posted on Kamis, 19 Januari 2012 by admin
Mereka bisa mencapai tujuan dengan memenuhi nutrisi penting dan olahraga. Bahkan adapula orang yang ingin mendapatkan tinggi badan secara instan, yaitu dengan pemakaian obat yang kini banyak beredar bebas di masyarakat.
Sebuah penelitian baru pimpinan Oxford University menyatakan bahwa orang yang tubuhnya lebih tinggi akan meningkatkan resiko dari berbagai macam kanker. Studi ini menemukan, resiko kanker pada wanita meningkat sekitar 16% untuk setiap 10cm (4 inci) peningkatan ketinggian.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara tinggi dan resiko kanker itu sendiri. Namun penelitian ini meluas hingga ada penemuan untuk resiko kanker dan untuk wanita dengan gaya hidup yang berbeda dan latar belakang ekonomi.
Laporan dari penelitian tersebut di publish pertama kali secara online di The Lancet Oncology.
Hubungan antara tinggi badan dan resiko kanker tampaknya umum untuk berbagai jenis kanker dan terjadi pada orang yang berbeda.
Untuk menyelidiki dampak tinggi terhadap resiko kanker secara keseluruhan dan spesifik lokasi, Dr. Green dan rekannya menilai hubungan antara tinggi badan, faktor lain yang relevan yang memacu timbulnya kanker, di Cancer Research Inggris yang didanai oleh Cancer Research UK-funded Million Women Study yang meliputi 1,3 juta wanita paruh baya di Inggris yang terdaftar antara tahun 1996 dan 2001.
Dalam menindak lanjuti hal ini, rata-rata sekitar 10 tahun ada 97.000 kasus kanker yang diidentifikasi.
Risiko kanker total meningkat tinggi, begitu pula risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, ovarium, rahim, usus, leukemia dan melanoma ganas.
Para penulis laporan juga melakukan meta-analisis, yaitu menggabungkan hasil yang mereka peroleh dengan orang-orang dari sepuluh penelitian sebelumnya.
Meskipun masih belum jelas seberapa tinggi tingkat resiko kanker, para ahli menyarankan bahwa pengaruh lingkungan termasuk diet dan infeksi di masa kanak-kanak, serta tingkat hormon pertumbuhan dapat memacu resiko tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan tinggi populasi selama abad ke-20 menjelaskan beberapa perubahan dalam insiden kanker dari waktu ke waktu.
Tentu saja orang tidak bisa mengubah tinggi badan mereka. Meninggikan tubuh juga dikaitkan dengan resiko lain seperti penyakit jantung. Pentingnya penemuan ini adalah bahwa para ahli dapat membantu kita untuk memahami bagaimana kanker berkembang. Begitulah pemaparan dari Dr. Green.
Category Article Info Sehat, Kanker, Kesehatan, Masalah Wanita, Payudara, Tips, Tips Kesehatan, Tips Sehat
Diberdayakan oleh Blogger.
Label
- Amenore (1)
- Anak-Anak (24)
- Asam Urat (1)
- Asma (6)
- Autisme (2)
- Batuk (2)
- Broncitis (2)
- Diabetes (3)
- Diare (1)
- Diet (7)
- Gigi (3)
- Ginjal (1)
- Haid (1)
- Hati (1)
- Info Sehat (152)
- Jantung (18)
- Kanker (17)
- Katarak (2)
- Kesehatan (149)
- Kista (1)
- Kulit (2)
- Manfaat (58)
- Masalah Anak (17)
- Masalah Pria (30)
- Masalah Wanita (64)
- Mata (1)
- Payudara (17)
- Penis (1)
- Penyakit (83)
- penyakit Dalam (19)
- Pneumonia (1)
- Pria (29)
- Prospat (5)
- Seks (1)
- Stroke (1)
- Tekanan Darah Tinggi (3)
- Tips (145)
- Tips Kesehatan (158)
- Tips Sehat (164)
- Usus (1)
- Usus Besar (1)
- Wanita (56)
Artikel Terfavorit
-
Miksi adalah proses pengeluaran urine. Urine dari ureter secara konstan masuk ke dalam kandung kemih. Ketika terdapat 200 sampai 300 ml uri...
-
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen: Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul g...
-
DEFINISI Hydrocele adalah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau testes. PENYEBAB Hydrocele bisa ada ketika lahir a...
-
Amankah Makanan yang Kita Santap? Sering kali, banyak di antara kita mengabaikan bahaya dari makanan yang disantap. Namun, setiap tahun, b...
-
DEFINISI Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar). Massa skrotum yang...
-
Hipoglikemia paling sering ditemukan pada penderita diabetes dibandingkan karena penyebab nondiabetes. Faktor pencetus hipoglikemia pada pen...