Pencarian Artikel Kesehatan
Home > Tips Sehat > Begini Cara Sinar Matahari Cegah Serangan Jantung
Begini Cara Sinar Matahari Cegah Serangan Jantung
Posted on Jumat, 07 September 2012 by admin
Jika selama ini pasien dengan serangan jantung hanya mengenal CPR,
aspirin dan obat pengencer darah sebagai terapi pengobatan, sekarang
mereka juga dapat menambahkan sinar matahari ke dalam daftar terapi
untuk mengatasi serangan jantung.
Temuan yang dipublikasikan pada 15 April 2012 dalam journal Nature Medicine mengindikasikan, paparan cahaya yang kuat dan bahkan di siang hari dapat mengurangi risiko pasien terkena serangan jantung atau kerusakan akibat serangan jantung.
Para peneliti, Dokter Eckle dan Holger Eltzschig dari University of Colorado Denver, menyatakan, individu yang menjadi korban serangan jantung cenderung lebih cepat pulih kondisinya jika mereka terkena sinar matahari.
Para peneliti menemukan, jawabannya terletak pada ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, yang terkait dengan terang dan gelap, yang diatur oleh protein dalam organ-organ seperti otak dan hati, dan protein yang disebut Periode 2, yang memainkan peran penting dalam mempertahankan jantung dari kerusakan akibat serangan jantung.
Cara kerja
Peneliti menjelaskan bahwa selama terjadi serangan jantung, oksigen sangat sedikit atau bahkan tidak sampai ke jantung. Tanpa oksigen, jantung akan mencari bahan bakar pengganti dengan menggeser metabolisme dari lemak, yang biasa menjadi sumber energi dan mengubahnya menjadi glukosa, untuk melindungi sel jantung dari kematian.
Dalam penelitian di laboratorium menggunakan hewan mencit terungkap, pada siang hari irama sirkadian mengaktifkan produksi protein yang disebut Periode 2. Perlu diketahui, Periode 2, memainkan peran besar dalam membuat metabolisme jantung lebih efisien dengan mengubah bahan bakar dari lemak menjadi glukosa, membantu jantung mengatasi cedera dan meminimalkan kerusakan akibat serangan jantung.
"Studi ini menunjukkan bahwa cahaya yang kuat, atau bahkan hanya siang hari, bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung atau kerusakan akibat serangan jantung," kata Profesor Eckle dari University of Colorado School of Medicine.
"Untuk pasien, ini bisa berarti bahwa paparan sinar matahari di dalam rumah sakit dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung," tambahnya
Para peneliti mencatat, perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terutama untuk memahami bagaimana cahaya mampu mengubah metabolisme jantung pada manusia, dan bagaimana paparan cahaya dapat dimanfaatkan untuk mengobati serangan jantung pada pasien.
Temuan yang dipublikasikan pada 15 April 2012 dalam journal Nature Medicine mengindikasikan, paparan cahaya yang kuat dan bahkan di siang hari dapat mengurangi risiko pasien terkena serangan jantung atau kerusakan akibat serangan jantung.
Para peneliti, Dokter Eckle dan Holger Eltzschig dari University of Colorado Denver, menyatakan, individu yang menjadi korban serangan jantung cenderung lebih cepat pulih kondisinya jika mereka terkena sinar matahari.
Para peneliti menemukan, jawabannya terletak pada ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, yang terkait dengan terang dan gelap, yang diatur oleh protein dalam organ-organ seperti otak dan hati, dan protein yang disebut Periode 2, yang memainkan peran penting dalam mempertahankan jantung dari kerusakan akibat serangan jantung.
Cara kerja
Peneliti menjelaskan bahwa selama terjadi serangan jantung, oksigen sangat sedikit atau bahkan tidak sampai ke jantung. Tanpa oksigen, jantung akan mencari bahan bakar pengganti dengan menggeser metabolisme dari lemak, yang biasa menjadi sumber energi dan mengubahnya menjadi glukosa, untuk melindungi sel jantung dari kematian.
Dalam penelitian di laboratorium menggunakan hewan mencit terungkap, pada siang hari irama sirkadian mengaktifkan produksi protein yang disebut Periode 2. Perlu diketahui, Periode 2, memainkan peran besar dalam membuat metabolisme jantung lebih efisien dengan mengubah bahan bakar dari lemak menjadi glukosa, membantu jantung mengatasi cedera dan meminimalkan kerusakan akibat serangan jantung.
"Studi ini menunjukkan bahwa cahaya yang kuat, atau bahkan hanya siang hari, bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung atau kerusakan akibat serangan jantung," kata Profesor Eckle dari University of Colorado School of Medicine.
"Untuk pasien, ini bisa berarti bahwa paparan sinar matahari di dalam rumah sakit dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung," tambahnya
Para peneliti mencatat, perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terutama untuk memahami bagaimana cahaya mampu mengubah metabolisme jantung pada manusia, dan bagaimana paparan cahaya dapat dimanfaatkan untuk mengobati serangan jantung pada pasien.
Category Article Jantung, Kesehatan, Penyakit, Tips, Tips Kesehatan, Tips Sehat
Diberdayakan oleh Blogger.
Label
- Amenore (1)
- Anak-Anak (24)
- Asam Urat (1)
- Asma (6)
- Autisme (2)
- Batuk (2)
- Broncitis (2)
- Diabetes (3)
- Diare (1)
- Diet (7)
- Gigi (3)
- Ginjal (1)
- Haid (1)
- Hati (1)
- Info Sehat (152)
- Jantung (18)
- Kanker (17)
- Katarak (2)
- Kesehatan (149)
- Kista (1)
- Kulit (2)
- Manfaat (58)
- Masalah Anak (17)
- Masalah Pria (30)
- Masalah Wanita (64)
- Mata (1)
- Payudara (17)
- Penis (1)
- Penyakit (83)
- penyakit Dalam (19)
- Pneumonia (1)
- Pria (29)
- Prospat (5)
- Seks (1)
- Stroke (1)
- Tekanan Darah Tinggi (3)
- Tips (145)
- Tips Kesehatan (158)
- Tips Sehat (164)
- Usus (1)
- Usus Besar (1)
- Wanita (56)
Artikel Terfavorit
-
Miksi adalah proses pengeluaran urine. Urine dari ureter secara konstan masuk ke dalam kandung kemih. Ketika terdapat 200 sampai 300 ml uri...
-
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen: Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul g...
-
DEFINISI Hydrocele adalah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau testes. PENYEBAB Hydrocele bisa ada ketika lahir a...
-
Amankah Makanan yang Kita Santap? Sering kali, banyak di antara kita mengabaikan bahaya dari makanan yang disantap. Namun, setiap tahun, b...
-
DEFINISI Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar). Massa skrotum yang...
-
Hipoglikemia paling sering ditemukan pada penderita diabetes dibandingkan karena penyebab nondiabetes. Faktor pencetus hipoglikemia pada pen...